KADIEU ATUH (SUAKA ELANG LOJI)
Fahmi |
Pada pagi hari, Kami
berenam yakni, Saya, Fadhil (18), Adrian (18), Fahmi (18), Nabila (18) serta
Nadila (19) berangkat dari kediaman Nadila. Kami menginap semalam dirumah
Nadila usai menonton konser Sheila On 7 yang diselenggarakan di Ji Expo
Kemayoran. Naik angkutan umum menuju
stasiun Kebayoran Lama, dan dilanjutkan dengan menggunakan KRL menuju Bogor.
TUNGGU DULU
(dari kiri atas) fahmi, saya, fadhil, adrian (dari kiri bawah) nadila, nabila, cinta |
Kami tidak hanya
berenam, salah seorang rekan kami menyusul di stasiun kebayoran lama
menggunakan ojek online karena Ia tidak ikut menginap di rumah Nadila. Siapakah
dia ? yap dia adalah Cinta (19) yang pada saat cerita ini ditulis umurnya sudah
19 tahun. Dia dan Adrian sebelumnya pernah jalan bareng juga yakni ke Tebing
Koja.
Kami bertujuh
menumpangi KRL yang menuju ke Stasiun Tanah Abang terlebih dahulu untuk
kemudian berganti kereta dengan tujuan akhir stasiun Bogor. Lama perjalanan
dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Bogor sekitar dua jam perjalanan. Dalam
perjalanan tidak banyak yang dapat kami lakukan karena kereta saat itu lumayan
penuh namun tidak sepenuh saat jam pulang kantor.
NEGOSIASI
Setibanya di Stasiun
Bogor, Saya bingung harus melanjutkan perjalanan menggunakan apa, namun dari
artikel yang saya baca, perjalanan menuju suaka elang dapat menggunakan
transportasi umum maupun langsung menyewa transportasi online. Dilihat dari
harganya, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan trasportasi umum namun
dengan cara menyewanya seharian. Karena di depan Stasiun juga sudah banyak
Angkutan umum yang tersedia, Saya dan rekan-rekan lainnya menanyakan ke salah
satu supir angkutan umum, apakah sang supir mau mengantar kami ke Suaka elang
loji dengan harga yang telah kami pikirkan sebelumnya.
Supir yang pertama
menolak, akan tetapi supir yang kedua
mengiyakan tawaran kami yakni untuk mengantar kami ke Suaka Elang Loji kemudian
menunggu kami disana dan mengantar kami kembali ke Stasiun Bogor pada sore
harinya.
SEADANYA
Dengan mesin
seadanya, mobil yang kami tumpangi cukup keberatan untuk berjibaku dengan jalan
yang menanjak curam dan berkelok-kelok sebelum akhirnya sampai di Suaka Elang
Loji. Sampai diparkiran untuk menuju loket tiket harus berjalan kurag lebih 10
menit. Sesampainya di loket kami langsung bergegas ke Jembatan yang cukup
iconic di Suaka Elang Loji. Panjang jembatan ini sekitar 15-20 meter, dan
terdapat pembatas disebelah kiri dan kanan jembatan ini.
MELIPIR KE CURUG JUGA
DONG
Usai puas berswa foto
di jembatan lalu kami melanjutkan perjalanan semakin keatas untuk menuju ke
sebuah curug. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit dengan trek bebatuan,
awal perjalanan dilalui dengan melewati camping ground dari suaka elang ini.
Pohon-pohon pinus berdiri menjulang tinggi di area camping ground ini.
Dilanjutkan dengan
suasana yang semakin hutan, saat itu tidak ada lagi yang naik keatas selain
kami. Namun setibanya di curug terdapat beberapa remaja yang sedang menikmati curug juga.
Pada awalnya, Kami
sempat ragu-ragu untuk bermain air di curug karena awalnya hanya ingin
berfoto-foto saja, namun Fadhil dan Adrian yang telah mempelopori untuk membuka
baju dan bermain air akhirnya Saya dan Fahmi juga ikut menyeburkan diri.
Air yang dingin dan
menyegarkan dengan suasana hening membuat rasa lelah jadi hilang, mendengar
kucuran air yang jatuh dari atas membuat pikiran jadi lebih plong. Lumayan lah
untuk menghilangkan penat hidup di Ibukota.
YAUDAH YUK PULANG!
Usai puas bermain air
dan berswa foto, Kami melihat jam tangan kami yang sudah menunjukkan pukul 4
sore yang artinya kami harus turun sebelum gelap. Perjalanan turun kami lakukan
dengan langkah cepat, kami langsung menuju ke parkiran dan langsung menuju
mobil angkot yang sudah kami sewa.
Dalam perjalanan,
Kami memutuskan untuk mencari sebuah masjid untuk melaksanakan sholat ashar,
kebetulan di samping masjid terdapat warung makan khas sunda dengan harga yang
sangat murah. Makan kenyang disertai dengan minuman tidak sampai 20 ribu
rupiah. Sayangnya saya tidak dapat memberitahu
disini dimana lokasinya, karena saat itu tidak ada dokumentasi sama
sekali.
STASIUN BOGOR
Setibanya di Stasiun
Bogor Nadila meminta waktu sebentar untuk mencari gemblong, akhirnya kami
menyisiri sekitaran Stasiun untuk mencari penjual gemblong. Sekitar 15 menit
akhirnya kami menemukan penjual gemblong. Setelah mendapatkan apa yang Nadila
inginkan kami langsung bergegas menuju vending machine untuk membeli tiket.
Usai membeli tiket langsung bergegas naik ke dalam rangkaian kereta menuju ke
Jakarta.
Yap, cerita
perjalanan kami usai disini.. Terimakasih telah meluangkan waktunya untuk
membaca
Semoga Bermanfaat
Salam Literasi!
jadi pengen kesana
ReplyDeleteHayuk atuh trip lagi
ReplyDelete