MELIPIR KE TEBING KOJA (KANDANG GODZILLA)
23 Maret 2018
Saya, Adrian (18)
beserta Cinta (18) dilanda rasa gabut yang bersamaan, saat dirumah kami saling
mendiskusikan kemana Kami akan pergi. Banyak destinasi wisata yang dapat Kami
tuju baik di daerah DKI Jakarta, Bogor maupun Banten. Tadinya Kami bertiga
berencana untuk pergi ke Kebun Raya Bogor atau ke Curug Nangka, Akan tetapi
Adrian meminta saya untuk mencari tempat lain untuk Kami kunjungi. Usai
berselancar di Internet dan membaca di beberapa blog, akhirnya saya memilih
Tebing Koja ( Kandang Godzilla ) sebagai destinasi wisata Kami.
Stasiun Kebayoran
(10.50 WIB)
Stasiun Kebayoran
merupakan tempat berkumpul Kami, Saya dan Adrian tiba lebih dahulu disini.
Kemudian tidak sampai 10 menit Cinta tiba menggunakan Ojek Online. Lekas Kami
memesan tiket KRL kea rah Tigaraksa secara PP / Pulang pergi. Ya, untuk menuju
Tebing Koja dengan menggunakan transportasi umum kereta dari Jakarta harus
terlebih dahulu ke Stasiun Tigaraksa.
Stasiun Tigaraksa
(11.50 WIB)
Cinta menunggu di
sebuah warung lalu Adrian dan Saya lanjut untuk Sholat Jum’at.
Ini Enak Coy! Wajib
cobain
Rasa lapar dan
perjalanan yang masih cukup jauh membuat hasrat untuk mengunyah menggebu-gebu.
Rumah makan tepat di seberang Masjid menjadi target utama penyerangan nafsu
Kami bertiga.
Kami bertiga memesan
Ayam geprek sambal ijo beserta tahu dan Teh manis. Asli! Ini enak banget coy,
Kalian mesti cobain ketika hendak berkunjung ke Tebing Koja
#rekomendasiboedjang
.
Lanjut
13.30 WIB
Bergegas Kami menuju
tempat dimana angkot sekitar mangkal, dan Kami langsung naik karena kebetulan
ada angkot yang kelihatannya sudah hendak berangkat.
Eh, tapi 20 menit
kemudian ini kok angkot gak jalan-jalan yah? Abangnya terlihat sangat sabar
menunggu penumpang namun Kami tidak sabar ingin tiba di Tebing Koja. Akhirnya
10 menit kemudian Abang supir angkotnya menancap gas menuju ke pertigaan dimana
Kami akan turun disana. Dan jarak pertigaan dari Stasiun hanya sekitar 20
menit, hmm, kok dekat ya ternyata ? ah
yasudahlah. Kami turun di sebuah pertigaan yang saat itu sudah ada sekitar 3-5
motor tukang ojek siap mengantar Kami hingga pintu masuk Tebing koja.
BELAJAR NEGO
Cinta menghampiri
duluan pangkalan ojek tersebut, beliau meminta agar harga ojek diturunkan, dan
akhirnya setelah negoisasi selama 2 menit Saya dan Adrian bonceng tiga dengan
Abang ojeknya dan Cinta di motor yang lainnya. Perjalanan dari pertigaan hingga
pintu masuk Tebing Koja tidak sampai 10 menit dengan pemandangan sawah, hewan
ternak dan juga bekas-bekas pertambangan batu disana.
PENCARIAN GODZILLA
DIMULAI
Saatnya mencari, usai
membayar tiket masuk yakni 7500,-/orang masuklah Kami ke Kandang Godzilla. Kami
menyusuri satu per satu tebing untuk melihat dimanakah Godzilla itu berada, teriknya
Matahari tidak dapat membendung semangat Kami untuk mencari dimana Godzilla
tersebut bersembunyi.
Kiri. Kanan, serta ke
arah bawah Kami mencari dimanakah Godzilla tersebut berada, menyusuri
sudut-sudut Tebing Koja juga sudah. Namun Kami bertiga tak kunjung bersua
dengan Godzilla. Ah, mungkin Godzillanya ada di dalam tanah atau di dalam air.
Suasana di Tebing
koja saat itu dapat dikatakan sepi, hanya ada sekitar 15 orang pengunjung
termasuk Kami dan Pasangan yang sedang melakukan foto Pre-Wedding. Saat itu
Kami di temani oleh seorang penjaga warung disana yang bersedia menunjukkan
spot-spot fotogenik ala-ala Jurassic
dengan bayaran seikhlasnya.
Kami bertiga juga
datang untuk mengambil video bahan Tentang Perjalanan Kami ke Tebing koja untuk
saya Edit nantinya. Seru rasanya, saat itu memang sepi sekali pengunjunng
karena memang bukan hari libur, dan foto-foto yang kami dapatkan mendapatkan
pencahayaan yang bagus langsung dari matahari. Ya, walaupun usai pulang dari
Tebing koja kulit kami berubah menjadi agak hitam (kalau Kami bertiga memang
sudah hitam sih sebenarnya).
DILANDA LAPAR KEMBALI
Rasa lapar yang
melanda Kami bertiga membuat Kami ingin cepat sampai Jakarta lagi karena memang
ingin makan ketika sudah disana saja. Kami pun memutuskan untuk menggunakan
jasa ojek dari Bapak si penjaga warung tadi beserta anak perempuannya. TIba di
Stasiun, Adrian dan Saya Sholat Ashar terlebih dahulu di Mushola yang
disediakan di Stasiun. Setelahnya, langsung Kami naik kereta dengan tujuan
akhir Tanah Abang dan turun di Stasiun Kebayoran. Kami bertiga berpisah disini,
Cinta memutuskan langung pulang ke rumahnya lalu Adrian dengan Saya memutuskan
untuk mencari makan terlebih dahulu.
***BAWA DAN PAKAILAH
SUNBLOCK SAAT BERKUNJUNG KESINI (PENTING)
***TEBING KOJA BAIK
DIKUNJUNGI SEKITAR PUKUL 10 PAGI – 1 SIANG JIKA CERAH ATAU KETIKA SUNRISE DAN
SUNSET
***JIKA INGIN CEPAT
NAIKLAH OJEK LANGSUNG DARI STASIUN TIGARAKSA
***TIDAK PERLU
MEMBAWA BEKAL DAN BELI SAJA DI TEBING KOJA, BANTULAH PEREKONOMIAN PEDAGANG
WARUNG DISANA
***TOPI ATAU PAYUNG
BAGI KALIAN YANG TIDAK BIASA DENGAN TERIKNYA PANAS
***SELALU SIAPKAN
PECAHAN UANG KECIL KETIKA MENGUNJUNGI DESTINASI WISATA MANAPUN
TERIMAKASIH TELAH
MEMBACA CERITA INI
DAN
SALAM LITERASI!
----INFO
AKOMODASI----
Stasiun Kebayoran –
Stasiun Tigaraksa : 7.500,- (KRL)
Stasiun Tigaraksa –
Pertigaan Tebing Koja : 5.000,- (Angkot)
Pertigaan – Tebing
Koja : 20.000,- (Ojek)
Atau Jika Ingin
Langsung
Stasiun Tigaraksa –
Tebing Koja : 40.000,- – 50.000,- (Ojek) PP x2 Saja
Dan buat kalian yang
ingin bepergian ke Danau biru juga dapat diantar langsung oleh ojek Stasiun
seharian tergantung kesepakatan dengan si tukang ojek dan pengguna jasa.
Salah seorang tukang
ojek stasiun yang bercerita entah siapa namanya berkata jika tidak ingin ribet,
kita bisa bantu antar dan ditungguin juga sampai pulang lagi.
Stasiun Tigaraksa –
Tebing Koja – Danau Biru – Stasiun Tigaraksa : 150.000,- – 200.000,- (Ojek)
Biaya Lain-lain
Makan Ayam Geprek :
13.000,-
#EXPLORE_BANTEN
keren kak! lanjutkan yaa. saya jadi tertarik kesitu😁
ReplyDelete